Pipa Gas Cisem 1 Rp 1,17 T Sudah Beroperasi, Ini Pembeli Gasnya

First welding pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 2 oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Batang, Senin (30/09/2024). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai anak usaha dari PT PGN Tbk (PGAS) yang merupakan Subholding Gas Pertamina mengungkapkan, terdapat berbagai konsumen pembeli dari gas yang disalurkan Jaringan Pipa Gas Transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 1.

Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso mengatakan, saat ini pihaknya yang menjadi operator dari proyek pipa gas dengan nilai kontrak Rp 1,17 triliun yang membentang sepanjang 62 Kilo Meter (KM) dengan ruas Batang-Semarang tersebut.

Gamal mengungkapkan konsumen dari gas Pipa Transmisi Cisem 1 adalah PT PGN Tbk (PGAS) yang menyalurkan gasnya ke dua kawasan industri yakni di Kendal, Jawa Tengah dan ke kawasan industri Batang, Jawa Tengah.

“PGN sendiri sudah menjual ada di dua kawasan industri. Satu di Kendal saat ini, itu pemakaiannya hanya 0,7 (MMSCFD) saat ini. Yang satu lagi di sini, di kawasan industri Batang ini sekitar hari ini 0,97 MMSCFD hari ini,” jelas Gamal saat ditemui di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, dikutip Rabu (2/10/2024).

Selain untuk kawasan industri, Gamal menyebutkan gas Pipa Gas Transmisi Cisem 1 juga dialirkan untuk proyek Jaringan Gas untuk rumah tangga (Jargas) yang sudah tersedia di wilayah Wijayakusuma, Semarang.

“Jargas ada. Jargas nanti rencananya, Jargas dari PGN sudah melakukan di Semarang. Sudah ada. Jargas di kawasan Wijayakusuma itu sudah masuk semuanya,” tambahnya.

Adapun, dia mengatakan Jargas itu sendiri akan terus diperluas dengan pengembangan dari pemerintah. “Kita mempunyai ada beberapa titik-titik tertentu yang itu bisa digunakan oleh pemerintah untuk menyalurkan jargasnya di masing-masing wilayah. Nanti pengembangan dari pemerintah nantinya. Jadi di sini kan ada beberapa kabupaten, ada Batang, ada Kendal, ada beberapa. Pasti akan kesana,” imbuhnya.

Penyalur Sumber Gas

Pertagas merupakan operator dalam pengoperasian Pipa Gas Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 1. Adapun fasilitas penerima gas untuk proyek Pipa Cisem Tahap 1 yaitu Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Rejo, Semarang, Jawa Tengah.

Gambarannya, gas bumi mengalir dari Lapangan Jambaran Tiung Biru dan beberapa lapangan gas lainnya melalui Pipa Gresik – Semarang (Gresem) yang secara teknis dikelola tekanan dan pembagiannya di ORF Tambak Rejo, lalu disalurkan menuju konsumen, seperti kawasan-kawasan industri.

Pipa Cisem Tahap I, Ruas Semarang-Batang merupakan jalur pipa transmisi gas sepanjang 62 km mulai dari Semarang sampai dengan Batang. Pipa Cisem ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), serta kawasan-kawasan industri lainnya di sepanjang Pipa Transmisi Cisem Tahap I.

Adapun aset tersebut dibangun oleh Kementerian ESDM menggunakan dana APBN sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan dikelola oleh Lemigas dan Pertamina Gas (Pertagas) sebagai Operation & Maintenance (O&M).

Perlu diketahui, sebelum menyalurkan gas ke KIT Batang ini, Pertagas juga sudah lebih dahulu menyalurkan gas ke kawasan industri di Kendal melalui Pipa Cisem Tahap 1 pada 17 November 2023 lalu.

Kementerian ESDM sempat menyebut, proyeksi potensi industri yang dapat menggunakan gas dari Pipa Cisem-1 di Kendal dan Batang dapat sekitar 40 industri.

Selain memberi keuntungan untuk industri, Pipa Cisem juga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui gas untuk rumah tangga.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, bila proyek Pipa Cisem tuntas sepenuhnya, termasuk Tahap 2, maka ke depannya ada potensi penyaluran gas untuk jaringan gas kota (Jargas) minimal 5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau setara untuk pengaliran 300.000 sambungan rumah tangga.

Bila ini terealisasi, Kementerian ESDM memperkirakan, ini bisa mengurangi subsidi LPG Rp 0,21 triliun per tahun dan menghemat devisa dari impor LPG sebesar Rp 0,33 triliun per tahun. Selain itu, pendapatan hulu migas akan bertambah Rp 0,44 triliun per tahun, dan PNBP iuran BPH Migas sebesar Rp 0,006 triliun per tahun.

https://calling88.id/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*