India Panas, Pemerkosaan & Pembunuhan Dokter Ancam Negara

Foto: Menyusul pembunuhan seorang dokter magang pascasarjana (PGT) berusia 31 tahun melalui pemerkosaan dan penyiksaan di dalam rumah sakit pemerintah, para aktivis dari berbagai organisasi kemanusiaan dan politik serta profesional medis berpartisipasi dalam unjuk rasa dengan membawa poster dan obor yang menuntut intervensi yang memadai dari pemerintah yang berkuasa dan hukuman teladan bagi para pelaku, di Kolkata, India, Selasa, 13 Agustus 2024. (AP/Bikas Das)

Kemarahan atas pemerkosaan dan pembunuhan brutal seorang dokter di Indiatimur semakin memanas pada Jumat (16/8/2023). Kini ppetugas medis menyerukan penutupan (shutdown) layanan rumah sakit terbesar, sementara partai-partai politik bersiap untuk protes.

Pada Kamis malam, Asosiasi Medis India (IMA), kelompok petugas medis terbesar di negara itu, mengatakan akan menerapkan penutupan nasional sebagian besar departemen, kecuali layanan penting, selama 24 jam mulai Sabtu pagi. Ini menjadi pemogokan terbesar dalam setidaknya satu dekade.

“Dokter, khususnya perempuan, rentan terhadap kekerasan karena sifat profesi mereka. Pihak berwenang harus menyediakan keamanan bagi dokter di dalam rumah sakit dan kampus,” kata IMA dalam pernyataan yang dikeluarkan pada X pada Kamis malam.

Partai-partai politik, termasuk Partai Bharatiya Janata (BJP) milik Perdana Menteri Narendra Modi yang beroposisi di Benggala Barat, juga mengatakan mereka akan mengadakan protes di kota itu pada Jumat.

Aktor Bollywood, selebritas lain, dan politisi telah menyuarakan keterkejutan mereka atas kejahatan tersebut, menyerukan hukuman yang lebih berat bagi pelaku kejahatan terhadap perempuan.

Pekan lalu, seorang dokter magang berusia 31 tahun diperkosa dan dibunuh. Hal ini terjadi di dalam sebuah perguruan tinggi kedokteran di kota Kolkata di bagian timur tempat dia bekerja.

Kasus tersebut kemdian memicu protes nasional di antara para dokter. Seorang relawan polisi yang bekerja di rumah sakit tersebut telah ditangkap dan didakwa atas kejahatan tersebut.

Dokter mengatakan keadaan pemerkosaan tersebut menunjukkan kerentanan para petugas medis yang tidak mendapatkan perlindungan dan fasilitas yang memadai.

Pemerintah melakukan perubahan besar pada sistem peradilan pidana, termasuk hukuman yang lebih berat, setelah pemerkosaan massal di Delhi, tetapi para pegiat mengatakan tidak banyak yang berubah meskipun undang-undangnya lebih ketat.

slot gacor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*